
Chelsea Berpesta di Liga Champions, Kalahkan Ajax 5–1 – Chelsea menunjukkan performa luar biasa dalam laga fase grup Liga Champions 2025/26 melawan Ajax Amsterdam di Stamford Bridge. Dalam pertandingan yang berlangsung pada 22 Oktober 2025 tersebut, The Blues tampil sangat dominan dan mengamankan kemenangan besar dengan skor 5–1. Hasil ini tidak hanya memperkuat posisi Chelsea di puncak klasemen grup, tetapi juga memperlihatkan potensi besar skuad muda mereka di bawah asuhan pelatih Enzo Maresca.
Sejak menit pertama, Chelsea langsung menekan pertahanan Ajax dengan permainan cepat dan penguasaan bola tinggi. Kolaborasi antara lini tengah dan sayap terlihat sangat efektif, membuat Ajax kesulitan keluar dari tekanan. Pertandingan berubah drastis ketika Kenneth Taylor, gelandang Ajax, menerima kartu merah pada menit ke-17 setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Moisés Caicedo. Bermain dengan 10 orang sejak awal membuat tim tamu kehilangan keseimbangan dan semakin mudah dikuasai oleh Chelsea.
Gol pertama datang tak lama setelah kartu merah tersebut. Marc Guiu, penyerang muda Chelsea yang sedang naik daun, berhasil membuka keunggulan pada menit ke-18 melalui penyelesaian klinis setelah menerima umpan terobosan dari Estevão. Gol ini menjadi pembuka pesta gol yang akan terus berlanjut sepanjang pertandingan.
Tak butuh waktu lama bagi Chelsea untuk menggandakan keunggulan. Pada menit ke-27, Moisés Caicedo mencatatkan namanya di papan skor setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Ajax. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti tak mampu dihalau oleh kiper. Serangan demi serangan Chelsea terus membombardir pertahanan Ajax yang terlihat semakin rapuh.
Menjelang akhir babak pertama, wasit memberikan hadiah penalti untuk Chelsea setelah pelanggaran di dalam kotak terlarang. Enzo Fernández, yang tampil percaya diri, mengeksekusi penalti tersebut dengan sempurna pada menit ke-45. Tak berhenti di situ, tambahan waktu babak pertama kembali membawa malapetaka bagi Ajax ketika Chelsea mendapat penalti kedua. Kali ini Estevão yang maju sebagai eksekutor dan berhasil menambah keunggulan menjadi 4–0 di menit ke-45+6. Babak pertama pun berakhir dengan dominasi penuh The Blues.
Babak Kedua: Pesta Gol dan Penampilan Gemilang Pemain Muda
Memasuki babak kedua, Chelsea sama sekali tidak menurunkan tempo permainan. Enzo Maresca tetap menginstruksikan anak asuhnya untuk menjaga intensitas dan fokus, meskipun telah unggul empat gol. Keputusan itu berbuah manis ketika Tyrique George mencetak gol kelima bagi Chelsea pada menit ke-48. Pemain muda akademi ini memanfaatkan umpan silang dari sisi kanan dan menuntaskannya dengan tembakan terarah yang memperdaya kiper Ajax.
Setelah unggul jauh, Chelsea mulai melakukan rotasi pemain untuk menjaga kebugaran tim. Namun, dominasi mereka tetap tidak berkurang. Lini tengah yang dikomandoi oleh Enzo Fernández dan Caicedo terus menjadi motor serangan. Di sisi lain, pertahanan Chelsea yang dipimpin oleh Levi Colwill dan Disasi tampil solid, membuat Ajax hampir tidak memiliki peluang berarti.
Meski demikian, Ajax akhirnya berhasil memperkecil ketertinggalan lewat titik penalti pada menit ke-65 setelah wasit menilai terjadi pelanggaran di area terlarang. Wout Weghorst yang maju sebagai eksekutor berhasil menaklukkan kiper Chelsea, menutup skor menjadi 5–1. Gol tersebut menjadi satu-satunya hiburan bagi tim tamu yang tampil kesulitan sepanjang laga.
Setelah gol itu, Chelsea tetap mendominasi jalannya pertandingan. Pelatih Maresca tampak puas dengan performa anak asuhnya, terutama para pemain muda yang tampil penuh percaya diri di panggung besar Eropa. Estevão, yang baru berusia 17 tahun, mendapat banyak pujian atas permainan energiknya di sayap kanan. Begitu pula Marc Guiu, yang terus menunjukkan naluri mencetak gol tajam seperti striker berpengalaman.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa proyek pembinaan pemain muda Chelsea mulai menunjukkan hasil nyata. Para pemain akademi seperti George, Guiu, dan Estevão bukan hanya pelengkap, tetapi sudah menjadi bagian penting dari strategi utama tim. Chelsea kini tampil sebagai tim yang solid, dinamis, dan memiliki kedalaman skuad luar biasa untuk bersaing di semua kompetisi.
Dari sisi statistik, Chelsea benar-benar unggul di segala aspek. Penguasaan bola mereka mencapai lebih dari 65%, dengan total tembakan ke gawang lebih dari 15 kali. Sementara Ajax hanya mampu mencatatkan segelintir peluang yang sebagian besar berhasil dimentahkan oleh pertahanan The Blues.
Kesimpulan
Kemenangan 5–1 atas Ajax menjadi tonggak penting bagi Chelsea dalam perjalanan mereka di Liga Champions musim ini. Selain menegaskan kekuatan tim, hasil ini juga menunjukkan bahwa generasi baru pemain muda The Blues siap bersinar di level tertinggi. Pelatih Enzo Maresca berhasil menggabungkan pengalaman pemain senior dengan semangat muda, menghasilkan performa yang menawan dan efisien.
Bagi Ajax, hasil ini menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki konsistensi dan disiplin permainan, terutama dalam menghadapi tekanan besar di kompetisi Eropa. Bermain dengan 10 orang sejak awal jelas menyulitkan mereka, namun pertandingan ini juga memperlihatkan bahwa regenerasi tim masih memerlukan waktu untuk mencapai kestabilan.
Chelsea kini berada di jalur yang tepat untuk melangkah jauh di Liga Champions. Dengan permainan yang atraktif, kedalaman skuad yang kuat, dan semangat tinggi dari para pemain muda, The Blues tampak siap menjadi salah satu kandidat juara musim ini. Pesta gol melawan Ajax bukan hanya kemenangan besar di atas kertas, tetapi juga simbol kebangkitan Chelsea menuju masa kejayaan baru di kancah Eropa.